Page 5 - emodul_fotografi1
P. 5

Pembuatannya dengan tidak menggunakan kamera,
                                                             melalui proses yang disebutnya Heliography atau proses
                                                             kerjanya mirip lithograph dengan menggunakan sejenis aspal
                                                             yang disebutnya Bitumen of Judea sebagai bahan kimia
                                                             dasarnya. Pada Agustus 1827, setelah saling menyurati
                                                             beberapa waktu sebelumnya, Niepee berjumpa dengan Louis
                                                             Daguerre, pria Perancis dengan beragam keterampilan tapi
                                                             dikenal sebagai pelukis.  Mereka merencanakan kerjasama
                                                             untuk menghasilkan foto melalui penggunaan kamera. Tahun
                                                             1829, Niepee secara resmi bekerja  sama dengan Daguerre
                                                             tetapi Niepee meninggal dunia pada tahun 1833.
                    Pada tanggal 7 Januari 1839, dengan bantuan seorang ilmuwan untuk memaparkan secara ilmiah, Dagurre
                 mengumumkan hasil penelitian. Penelitiannya selama ini kepada Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis. Hasil
                 kerjanya yang berupa foto-foto yang permanen itu disebut Daguerretype yang tak dapat diperbanyak atau reprint
                 atau repro. Saat itu Daguerre telah memiliki foto studio komersil dan Daguereetype tertua yang masih ada hingga
                 kini diciptakannya tahun 1837 Tanggal 25 Januari 1839, William
                 Henry Fox Talbot,  seorang ilmuwan Inggris memaparkan  hasil
                 penemuannya berupa proses fotografi modern kepada Institut
                 Kerajaan Inggris. Berbeda dengan Daguerre, ia menemukan sistem
                 negative-positif (bahan dasar: perak nitrat, diatas kertas). Walaupun
                 telah menggunakan kamera, sistem itu masih sederhana seperti apa
                 yang sekarang kita istilahkan: Contact Print (print yang dibuat tanpa
                 pembesaran atau pengecilan).
                    Juni 1840, Talbot memperkenalkan Calotype perbaikan dari
                 sistem sebelumnnya juga menghasilkan negative diatas kertas. Dan pada Oktober 1847, Abel Niepee de St Victor
                 keponakan Niepee memperkenalkan penggunaan kaca sebagai base negative menggantikan kertas. Pada januari
                 1850, seorang ahli kimia Inggris Robert Bingham memperkenalkan penggunaan Collodion sebagai emulsi foto
                 yang saat itu cukup popular dengan sebutan WET_PLATE Fotografi.
                    Setelah   berbagai     perkembangan     dan
                 penyempurnaan, penggunaan rol film mulai dikenal.
                 Juni 1888, George Eastman seorang berkebangsaan
                 Amerika menciptakan revolusi  fotografi dunia hasil
                 penelitiannya di tahun 1877. Ia menjual produk baru
                 dengan merk KODAK berupa sebuah kamera box kecil
                 dan ringan yang telah berisi rol film (dengan bahan
                 kimia  perak  bromide) untuk 100  exposure.  Bila
                 seluruh film diguakan, kamera ini yang diisi film
                 dikirim ke perusahaan Eastman untuk diproses. Setelah itu kamera dikirimkan kembali dan telah berisi rol film
                 yang baru.

                    Berbeda dengan kamera masa itu yang besar dan kurang praktis, produk baru tersebut memungkinkan siapa
                 saja dapat memotret dengan leluasa. Hingga kini perkembangan fotografi terus mengalami perkembangan dan
                 berevolusi menjadi film-film digital yang mutakhir tanpa menggunakan rol film.
                      Selanjutnya secara bertahap, fotografi berkembang ke arah penyempurnaan teknik dan kualitas gambarnya
                 sampai pada akhir abad ke-19 fotografi telah  mencapai kualitas hasil yang mendekati  seperti yang dikenal
                 sekarang.
              b.  Perkembangan Fotografi di Indonesia

                  Kassian Cephas lahir pada 15 Januari 1845 dari pasangan Kartodrono dan Minah. Ada juga yang mengatakan
              bahwa ia adalah anak angkat dari orang  Belanda yang bernama Frederik Bernard Fr.  Schalk. Cephas banyak
              menghabiskan masa kanak-kanaknya di rumah Christina Petronella Steven (siapa). Cephas mulai belajar menjadi
              fotografer profesional pada tahun 1860-an. Ia sempat magang pada Isidore van Kinsbergen, fotografer yang bekerja
              di Jawa Tengah sekitar 1863-1875. Tapi berita kematian Cephas di tahun 1912 menyebutkan bahwa ia belajar
              fotografi kepada seseorang yang bernama Simon Willem Camerik.
   1   2   3   4   5   6   7   8   9   10